Balapan seri pamungkas akan menjadi pertarungan hidup atau mati bagi Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac) pada MotoGP Barcelona 2024.
Francesco Bagnaia akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada Jorge Martin karena berada dalam posisi tertinggal 24 poin.
Kesalahan sekecil apa pun akan berakibat fatal bagi pembalap asal Turin, Italia itu.
Meski begitu, Bagnaia memiliki modal bagus di Sirkuit Catalunya karena menjadi pemenang terakhir dalam balapan utama yang digelar bulan Mei 2024.
Namun, Bagnaia juga tidak bisa melupakan saat dirinya melakukan kesalahan dengan terjatuh di lap terakhir Sprint saat sedang memimpin lomba.
Adapun Martin sendiri memang belum memiliki catatan meraih kemenangan di lintasan sepanjang 4,6 km itu.
Bagnaia dan Martin juga harus mewaspadai ancaman dari pembalap lain.
Terutama dua pembalap yang sedang memperebutkan tempat ketiga pada papan klasemen yaitu Marc Marquez (Gresini Racing) dan Enea Bastianini (Ducati Lenovo).
Apalagi dua pembalap yang juga mengendarai motor Ducati tersebut hanya terpaut satu poin saja.
Bastianini masih menggebu-gebu untuk merebut tempat ketiga sebagai kado perpisahan untuk Ducati dan juga potensi bonus terakhir.
Sementara di sisi lain, Marquez juga merindukan kemenangan lagi, apalagi di sirkuit kandang yang terakhir kali dialami pada musim 2019 bersama Honda.
Agresivitas dan karakter tidak kenal kompromi dari Marquez jelas diwaspadai.
Meski begitu, Marquez diprediksi sudah mengetahui risiko jika ia mengacaukan balapan Martin dan Bagnaia.
Khususnya terhadap Bagnaia yang akan menjadi rekan setimnya di Ducati, Marquez tentu ingin menghindari kemungkinan terjadinya kontroversi.
Pendapat tersebut dikemukakan oleh dua mantan pembalap MotoGP asal Inggris, Michael Laverty dan Neil Hodgson.
Marquez disebut sudah lebih dewasa menghadapi situasi-situasi yang berpotensi menimbulkan kontroversi.
“Sekarang dia (Marquez) sudah lebih dewasa dalam pendekatannya. Dia tidak akan ikut campur dalam pertarungan antara Jorge dan Pecco,” kata Laverty kepada TNTSports dilansir via GPone.
“Dia bisa menyalip, tetapi hanya jika memungkinkan tanpa mengambil risiko.”
“Bahkan jika dia seorang pembunuh, saya pikir dia akan melakukan kesalahan karena harus berhati-hati.”
“Tapi tidak ada keraguan bahwa dia akan mempengaruhi hasil dengan mencetak poin atau mempersulit hidup pembalap lain,” ujar Laverty.
Sementara menurut Hodgson, tempat pertama pada kejuaraan akan lebih penting hanya sekadar memperebutkan tempat ketiga yang akan berisiko.
“Marc tidak akan melakukan hal bodoh. Apakah tempat ketiga dalam kejuaraan penting baginya? Kemenangan lebih penting,” ujar Hodgson.