Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia mewaspadai kebangkitan KTM Factory Racing dan Aprilia Racing di MotoGP 2025.
Di sisi lain Pecco Bagnaia juga mewaspadai adaptasi kilat Marc Marquez, di mana sang tandem diyakininya akan lebih sering meraih kemenangan di MotoGP 2025.
Ajang MotoGP 2025 akan berlangsung sebentar lagi.
Kompetisi adu balap motor paling bergengsi di dunia itu akan dimulai dari Sirkuit Buriram, Thailand pada Februari-Maret 2025 mendatang.
Menjelang musim depan, ada banyak perubahan mencolok baik dari pembalap maupun tim pengampu.
Salah satunya adalah pindahnya Marc Marquez ke Ducati Lenovo, dan merapatnya Prima Pramac menjadi tim satelit Yamaha.
Bagnaia pun sudah merasakan atmosfer persaingan sengit MotoGP 2025.
Menurutnya, perasaan itu sudah tergambar sejak tes pramusim beberapa waktu yang lalu.
“Menurut saya, tesnya sangat menarik. Sangat menarik melihat (Maverick) Vinales, (Marco) Bezzecchi atau (Jorge) Martin mengendarai sepeda motor yang berbeda. Namun pada akhirnya tes di MotoGP bersifat relatif,” kata Bagnaia, dikutip dari laman Motosan.
“Marquez dan saya melakukan pekerjaan yang sangat berbeda, tetapi Anda melihat kekuatan sebenarnya di trek lain,” tambahnya.
Bagnaia pun mempunyai prediksinya sendiri tentang peta persaingan musim depan.
Menurutnya, Ducati akan tetap menjadi pemain utama dalam persaingan gelar.
Namun selain itu, Bagnaia mengakui Aprilia dan KTM akan merepotkan barisan pembalap Ducati. Kemudian, dua kali juara MotoGP itu juga waswas dengan kebangkitan Yamaha.
“Tetapi menurut saya, ini akan menjadi musim yang spesial. Banyak pengemudi yang berganti. Ducati akan selalu menjadi motor yang harus dikalahkan, namun jumlah Ducati akan berkurang dua dan satu resmi akan berkurang,” ujar Bagnaia.
Ducati jelas kehilangan banyak sumber daya dengan menyeberangnya Jorge Martin ke Aprilia, maupun Enea Bastianini ke KTM.
Belum lagi pabrikan Borgo Panigale ini juga harus rela melepas Pramac Prima Racing yang memilih bermitra dengan Yamaha.
Artinya, Ducati pada MotoGP 2025 akan mengandalkan dua lebih sedikit pembalap dari musim 2024.
“Jadi saya pikir ini akan menjadi musim di mana Marc (Marquez) dan saya akan finis di depan berkali-kali, tetapi dengan bergabungnya Aprilia, yang memiliki dua pembalap baru, KTM dengan tim yang dimilikinya menurut saya juga akan bisa menemukan solusinya,” sambung Pecco Bagnaia.
Untuk mempertahankan dominasinya, si Merah asal Italia ini dituntut tampil sempurna melalui duet Bagnaia-Marquez.
Selain itu, fakta nomor start 1 yang dibawa Jorge Martin ke Aprilia, jelas ditargetkan akan kembali ke kekuasaan Ducati, entah itu melalui MM93 atau FB63.
“Secara umum, saya bersama Marquez, Bezzecchi dan Martín, serta (Pedro) Acosta dan (Fabio) Quartararo, akan menjadi yang paling banyak berada di depan, karena menurut saya Yamaha sudah mengambil langkah,” pungkasnya.