
Dominasi Ducati mulai goyah di MotoGP 2025. Manajer Ducati Corse langsung memberi ultimatum serius kepada timnya.
Selama dua seri terakhir, tidak ada satupun pembalap Ducati yang mampu finis di posisi teratas. Johann Zarco (LCR Honda) meraih kemenangan di MotoGP Prancis 2025. Sedangkan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) tampil gemilang dengan merebut kemenangan di MotoGP Inggris 2025.
Dalam GP Inggris yang digelar pada 25 Mei 2025, satu-satunya wakil Ducati yang berhasil naik podium adalah Marc Marquez (Ducati Lenovo), namun hanya di posisi ketiga. Itupun disebut terjadi karena masalah teknis yang dialami Fabio Quartararo (Yamaha Monster Energy).
Kondisi ini langsung direspons Gigi Dall’Igna. Ia memberikan peringatan keras kepada seluruh pembalap timnya agar segera mengevaluasi performa.
“Minggu yang negatif lagi (di Inggris), meski disertai nasib buruk. Tidak ada pembenaran, setiap orang harus melakukan bagiannya dan merasa bertanggung jawab sepenuhnya,” ujar Dall’Igna dikutip dari Speedweek, Jumat (30/5/2025).
Kondisi ini membuat dominasi Ducati goyah di MotoGP 2025, sebuah situasi yang sangat berbeda dibanding lima seri pembuka musim ketika mereka mendominasi jalannya balapan.
Meski masih berada di posisi teratas klasemen pembalap dan konstruktor, performa Ducati dinilai mulai menunjukkan penurunan. Tiga pembalap Ducati, Marc Marquez, Alex Marquez (Gresini Ducati), dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) , masih bertahan di posisi papan atas, tetapi tekanan dari tim rival semakin terasa.
Dall’Igna pun menekankan pentingnya analisis mendalam untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan.
“Kami memiliki berbagai macam data, dinamika, dan situasi yang perlu kami analisis secara mendalam,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini bukan waktu untuk saling menyalahkan, melainkan untuk bangkit bersama sebagai satu tim.
Dall’Igna menilai bahwa dua hasil buruk beruntun adalah sinyal bahaya bagi Ducati. Ia meminta para rider untuk kembali fokus dan menunjukkan semangat juang tinggi demi mempertahankan dominasi mereka musim ini.
“Bagi kami, hal yang positif adalah kami harus berjuang lagi, melawan lawan yang sekali lagi kuat dan kompetitif,” pungkasnya.
Editor: Abdul Haris