
Marc Marquez turun ke peringkat 2 dalam klasemen usai MotoGP Spanyol. Selisihnya dengan pemimpin klasemen yang baru yakni adiknya Alex Marquez hanya 1 poin. Defisit yang sangat kecil itu dipicu lantaran pembalap pabrikan Ducati itu dua kali melakukan kesalahan yang berujung pada crash (di GP Amerika dan Spanyol) dan membuatnya banyak kehilangan poin.
Tahun lalu ketika masih membalap di tim Gresini, Marquez start dari posisi ke-13 di grid namun berhasil melesat bak roket dan akhirnya dua kali finis ke-2 dalam dua balapan di Le Mans. “Senang bisa kembali balapan, Le Mans adalah trek yang sangat cocok bagi Ducati dalam beberapa musim terakhir dan tahun lalu saya berhasil meraih podium di sini,” ujar Baby Alien yang memenangkan MotoGP Prancis untuk Honda pada 2014, 2018, dan 2019.
Marc Marquez : Cuaca dan Suhu Menjadi Faktor Penentu di MotoGP Prancis
Sejak 2020, pembalap Ducati berhasil memenangkan 7 balapan terakhir termasuk sprint di MotoGP Prancis. Selain itu, tidak ada pemenang yang berulang di Le Mans sejak Marc Marquez pada 2018-2019 untuk Honda. Jika pada race hari Minggu pembalap Ducati sukses memenangkan balapan, maka akan menandai kemenangan GP ke-23 berturut-turut bagi pabrikan asal Borgo Panigale tersebut sekaligus membuat rekor baru.
Pembalap Ducati yang memenangkan MotoGP Prancis dari tahun 2020 hingga sekarang:
- 2020: Danilo Petrucci (GP)
- 2021: Jack Miller (GP)
- 2022: Enea Bastianini (GP)
- 2023: Jorge Martin (Sprint), Marco Bezzecchi (GP)
- 2024: Jorge Martin (Sprint), Jorge Martin (GP)
Usai kecewa lantaran hanya finis ke-12 dan mencetak 3 poin dalam race hari Minggu di Jerez, Marc Marquez membuktikan kecepatannya dengan berhasil menjadi yang tercepat dalam tes Jerez hari Senin.
“Kami melakukan banyak hal dalam tes di Jerez. Tidak semua hasil tes akan langsung digunakan di Le Mans, namun saya optimis karena tes mengarah pada hasil yang menjanjikan. Akhir pekan yang bagus, sangat disayangkan saya crash pada hari Minggu. Cuaca dan suhu dapat menjadi faktor penentu dalam balapan di Prancis,” pungkas juara dunia 8 kali itu.
Duel Pecco-Marquez Berlanjut?
Tahun lalu Marquez memperebutkan posisi ke-2 melawan Pecco Bagnaia di lap terakhir. Pada akhirnya rider berusia 32 tahun itu berhasil memenangkan duel tersebut dan melintasi garis finis kurang dari 0,5 detik dari pemenang Jorge Martin (saat itu masih di tim Pramac Ducati).
Rekan setimnya Pecco Bagnaia mengatakan, “Terlepas dari cuaca dan suhu, Le Mans adalah trek yang selalu saya sukai dan cocok untuk Ducati. Di Jerez saya tampil kuat dalam sprint, namun dalam balapan utama saya kesulitan menyalip. Tapi saya berhasil dua kali finis ke-3 dan mendulang banyak poin.”
“Kemudian dalam tes hari Senin saya membuat kemajuan dan mencoba beberapa part baru yang akan kami bawa ke Le Mans. Kami yakin part tersebut dapat membuat kami lebih kompetitif,” pungkas Bagnaia yang hanya berada di posisi ke-17 dalam tes Jerez. Saat ini rider Italia itu tertinggal 20 poin dari Alex Marquez.