Empat kali juara dunia Formula 1, Max Verstappen, mengaku menjagokan Marc Marquez untuk menjuarai MotoGP 2025 meski yakin rider Spanyol itu akan butuh waktu beradaptasi dengan skuad barunya, Ducati Lenovo Team.
Verstappen dan Marquez diketahui berteman baik karena sama-sama merupakan Red Bull Athlete. Keduanya baru-baru ini menghadiri acara bincang-bincang ‘Sport and Talk from Hangar-7’ di Servus TV di Salzburg, Austria, yakni event Red Bull terakhir bagi Marquez.
Seperti yang diketahui, Marquez akan mengakhiri kolaborasinya dengan Red Bull pada 31 Desember 2024 nanti usai 17 tahun bekerja sama. Pasalnya, Ducati Lenovo Team disponsori oleh kompetitor Red Bull, Monster Energy.
Selalu Sempatkan Diri Nonton MotoGP di Sela Formula 1
Dalam acara tersebut, Verstappen pun mengakui bahwa dirinya merupakan penggemar berat MotoGP dan selalu meluangkan waktu untuk menonton balapannya meski terkadang berbentrokan dengan jadwal pekan balap F1.
“Saya adalah fans berat MotoGP dan saya selalu mencoba menonton setiap balapan. Saya selalu membawa tablet saya ke sirkuit,” ungkap pembalap Oracle Red Bull Racing ini seperti yang dikutip oleh Speedweek pada Minggu (22/12/2024).
Verstappen juga mengaku menjagokan Marquez untuk jadi juara dunia lagi di MotoGP 2025. Menurutnya, Marquez bakal butuh waktu untuk klop dengan tim baru, tetapi mendapati Pecco Bagnaia sebagai tandemnya akan mempermudah adaptasi.
Ingin Jajal Moto3 dan Moto2 Sebelum Jajal MotoGP
“Marc adalah enam kali juara dunia MotoGP. Tentu saja Anda butuh waktu untuk terbiasa dengan tim baru. Namun, Anda juga selalu bisa banyak belajar dari rekan setim Anda. Saya yakin Marc bakal tampil baik. Ia adalah yang terbaik di grid,” ujar Verstappen.
Dalam wawancara yang sama, pembalap berusia 27 tahun ini juga mengaku ingin menjalani tes MotoGP seperti yang pernah dilakukan beberapa pembalap F1 lainnya. Verstappen diketahui belum pernah menjajal motor MotoGP karena dilarang oleh Red Bull Racing atas alasan keselamatan.
Verstappen pun mengaku sebelum menjajal motor MotoGP, ia ingin menjajal motor Moto3 dan Moto2 terlebih dahulu sebagai langkah adaptasi. “Saya bakal senang melakukannya, tetapi bakal lebih bijak untuk memulai dari mesin Moto3 atau Moto2,” pungkas pembalap Belanda ini.