
Dunia balap MotoGP akan mengalami perubahan revolusioner mulai tahun 2027. Dalam upaya signifikan menuju keberlanjutan, semua kelas Grand Prix akan diwajibkan menggunakan bahan bakar 100% non-fosil.
Keputusan ini disahkan dalam rapat komisi grand prix atau Grand Prix Commission (GPC) pada awal tahun 2025 yang dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan mulai dari pihak Dorna, FIM, IRTA hingga MSMA.
Melansir siaran resmi FIM pada Selasa (12/8/2025), keputusan ini menandai era baru dalam sejarah olahraga balap sekaligus menjauhkan diri dari bahan bakar berbasis minyak mentah yang telah digunakan selama puluhan tahun.
Komitmen ini tidak main-main. Untuk memastikan bahan bakar yang digunakan benar-benar 100% non-fosil, akan diterapkan uji C14. Uji ini secara ilmiah dapat membuktikan apakah bahan bakar tersebut berasal dari sumber fosil atau tidak.
Karena C14 telah hilang dari zat fosil akibat peluruhan selama jutaan tahun, jika bahan bakar mengandung C14 pada tingkat yang sama dengan atmosfer, maka dapat dipastikan bahan bakar tersebut tidak berasal dari fosil.
Isotop karbon C14 yang berumur pendek akan diukur dan dibandingkan dengan tingkat standarnya di atmosfer. Dengan demikian, bahan bakar untuk MotoGP 2027 tidak lagi bisa didapat dari penyulingan minyak mentah.
Adapun bahan bakar alternatif yang diperbolehkan adalah:
- Biofuel: Bahan bakar yang dihasilkan dari sumber hayati, seperti tanaman atau limbah organik.
- e-fuel: Bahan bakar sintetis yang dibuat dengan menangkap CO2 langsung dari atmosfer.
Kedua jenis bahan bakar ini memiliki satu kesamaan penting: pembakarannya hanya melepaskan karbon dalam jumlah yang sama dengan yang sebelumnya diserap. Ini menciptakan siklus karbon tertutup, secara efektif mengurangi jejak karbon balapan.
Langkah menuju 100% non-fosil ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2024 lalu. Saat itu, MotoGP telah mewajibkan bahan bakar yang digunakan mengandung setidaknya minimal 40% kandungan non-fosil.
Transisi ini terus berlanjut hingga puncaknya pada tahun 2027, di mana penggunaan bahan bakar non-fosil akan menjadi kewajiban penuh. Perubahan ini bukan hanya tentang mematuhi regulasi lingkungan, tetapi juga tentang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi balap yang berkelanjutan.
MotoGP membuktikan bahwa kecepatan dan performa tinggi dapat berjalan beriringan dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan terobosan ini, MotoGP tidak hanya berkompetisi di lintasan, tetapi juga mengambil peran penting dalam masa depan yang lebih hijau.