
Misi Toprak Razgatlioglu sebelum debut di MotoGP 2026 adalah memberikan kado terindah untuk BMW.
Pembalap asal Turki yang saat ini dibawah naungan BMW tengah berjuang untuk mengamankan gelar juara dunia WSBK 2025.
Agar perpisahannya dengan BMW berakhir manis, calon pembalap Pramac Yamaha ini berharap bisa menjadi juara dunia WSBK.
“Saya senang mimpi saya akhirnya terwujud,” buka Toprak Razgatlioglu mengutip dari Paddock-GP.
“Namun di sisi lain saya juga sedih. Garasi di Superbike tim ini (BMW) sudah seperti keluarga bagi saya.”
“Saya ingin mempersembahkan gelar juara dunia musim ini untuk BMW dalam musim terakhir saya bersama mereka,” katanya.
Toprak telah menatap siasat untuk bisa meraih kemenangan beruntun seperti yang ia lakukan musim lalu.
Tepatnya ketika ia balapan di Sirkuit Misano, Toprak berhasil sapu bersih tiga balapan di event tersebut.
Namun ia sadar diri bahwa musim 2025 ini di WSBK tak semudah itu.
Pasalnya, Ducati cukup mendominasi dan merepotkan dirinya untuk menjadi juara dunia.
Nicolo Bulega adalah rivalnya paling berat dan ia mengakui bahwa sulit untuk bisa menaklukkan sang rival.
Kendati demikian, pembalap berusia 28 tahun ini tak patah arang dan berharap bisa mengalahkan Bulega.
Tentu tujuannya untuk bisa mengamankan hasil manis sebelum pergi ke MotoGP 2026.
Di mana torehan tersebut akan jadi saksi sejarah bagi Toprak yang berhasil back-to-back juara dunia dengan tim yang sama.
“Tujuan saya jelas, memenangkan tiga balapan seperti musim lalu di (Misano),” papar Razgatlioglu.
“Tetapi tahun ini lebih sulit karena Ducati sangat kuat di sini, terutama Nicolo Bulega.”
“Namun saya siap bertarung,” tambahnya.
Terkait rivalitasnya dengan Bulega, Toprak punya pandangan lain bahwa ‘musuh’-nya itu bisa mengikuti jejaknya.
Bagaimana tidak, Bulega sudah ditunjuk jadi test rider Ducati untuk musim 2027 mendatang.
Toprak merasa senang dan mengakui memang gaya membalap Bulega sudah persis seperti rider MotoGP.
Dengan segenap hormat, Toprak mengakui hal itu dan memang Bulega layak mendapatkan kesempatan tersebut.
Andaikan hal tersebut terjadi, otomatis kedua rider bakal ketemu di situasi yang berbeda.
Yakni sama-sama bersua di agenda balap motor lainnya, kelas premier MotoGP.
“Saya ikut senang untuknya,” kata Razgatlioglu.
“Dia layak mendapatkan semua yang datang padanya. Dia memiliki gaya balapan yang sangat MotoGP sekali.”
“Mungkin kami akan saling bertemu di musim 2027,” pungkasnya.